Kamis, 30 September 2021

Menjadi Kekasih Al-Qur'an (Balqis Iskandar)

"Jika diberi lanyah, disyukuri sampai takut. Kalau dikasih kesusahan dalam menghafal, diusahakan terus sampai ikhlas. Karena Al-Qur'an itu fadhal (keutamaan). Lanyah (lancar) bukan berarti bisa, seret (susah) bukan berarti bodoh. Ndereslah bukan karena ingin lanyah, ndereslah karena ingin terus semakin dekat kepada Allah. Kalau sudah dekat, pasti akan cinta. Kalau sudah cinta, Gusti Allah pasti akan membalas dengan cinta juga. Sedangkan cinta dan rida itu berjejeran, ridhanya Gusti Allah itu susah-susah gampang." Abuya Ulin Nuha Arwani.

(Foto cover buku Menjadi Kekasih Al-Qur'an)

Buku "Menjadi Kekasih Al-Qur'an" ini kubeli hampir setahun yang lalu, tepatnya Mei 2021, Syawal 1442H. Aku membelinya karena aku suka sama penulisnya. Dari awal beliau nulis buku (yang judul lain), aku udah tertarik. Apalagi buku ini, saat itu aku emang lagi butuh banget buku tentang Al Qur'an.

Aku baca buku ini perlahan-lahan, bukan karena aku susah memahami, akan tetapi karena gimana ya, langsung mak nyes, pengen ngamalin, pengen sedikit-sedikit, sambil belajar, sambil diamalin kalau bisa. 

Aku seneng banget sama buku ini, ringkas, padat, mudah dipahami, sesuai dengan kenyataan yang aku alami, dan banyak lagi. Dari halaman awal (kata pengantar) aja aku udah suka kalimatnya. Begini kalimatnya.

"Disebutkan dalam beberapa maqalah, bahwa cinta akan memudahkan segala yang sulit, meringankan segala yang berat. Dan agar bisa mencintai, maka hendaknya kita mengenal lebih dalam. Hal ini kiranya berlaku juga untuk cinta kita kepasa Al-Qur'an. Siapapun yang ingin menjadi seorang hamilul Qur'an tentunya akan melewati proses yang tidak mudah dan tidak sebentar. Oleh karena itu, kita perlu cinta dalam menjalaninya agar tidak menyerah di tengah perjalanan." 

Dan masih banyak lagi kutipan dhawuh (perkataan) dari kyai, bu nyai maupun penulis sendiri dalam buku ini yang bikin adem. Mau cerita banyak tapi semua itu masih sekedar teori dalam pikiranku, aku belum bisa mengamalkan, atau mungkin ada beberapa yang sudah, tapi juga belum istiqomah. Maka dari itu, aku masih sering membaca ulang buku ini, buku ini masih sering kubuka, kubaca untuk pengingatku. 

Terima kasih Ning Balqis telah menulis buku Menjadi Kekasih Al-Qur'an.  Semoga aku, pembaca lainnya bisa semakin cinta dengan Al-Qur'an. 

Wallahua'lam bissowab

#Buku Menjadi Kekasih Al-Qur'an

#Atina Balqis Izzah, LC, MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar