Senin, 27 September 2021

Kembara Rindu - Habiburrahman El Shirazy

Kembara Rindu (Dwilogi Pembangun Jiwa)

Buku pertama



Setelah sekian abad tidak mampu tenggelam dalam sebuah kenikmatan membaca buku, kali ini aku melakukannya lagi. Aku menyelesaikan membaca buku ini dalam satu hari. Tentunya aku tidak memerlukan 24 jam full, tetapi cuma beberapa jam saja.

Buku ini ditulis oleh salah satu penulis favoritku, salah satu penulis yang pernah aku temui langsung di Jakarta, beliau adalah Habiburrahman El Shirazy. Habiburrahman El Shirazy atau yang sering dikenal dengan Kang Abik adalah penulis novel ala-ala pesantren. Setiap karya beliau selalu ada hikmah, cerita yang berbau pesantren, ajaran Islam dll. Aku langsung kangen pesantren setiap membaca karya beliau.

Jadi cerita ke mana-mana kan, curhat mulu, haha, padahal mau fokus cerita tentang Novel kembara rindu. yuk fokus lagi.

....

"Santri-santriku, dalam pengembaraan mengarungi kehidupan dunia ini, jadilah kalian orang-orang yang penuh rindu. Orang-orang yang rindu pulang. Jadilah seperti orang yang mengembara dan sangat rindu untuk segera pulang bertemu keluarga. Orang yang didera rindu untuk segera pulang tentu berbeda dengan orang yang tidak merasa rindu, meskipun sama-sama berpergian. Orang yang didera rasa rindu, tidak akan membuang-buang waktunya di jalan. Ia ingin cepat-cepat sampai rumahnya, sebab ia ingin segera bertemu dengan orang-orang yang dicintainya. Pun sebaliknya orang yang tidak merasa rindu, mungkin ia akan mampir ke suatu tempat dan berlama-lama disitu, jadinya banyak waktu yang terbuang dan sia-sia. 

Kita seperti orang berpergian, orang yang mengembara. Dunia ini bukan tujuan kita. Tujuan kita adalah Allah. Kita harus memiliki rasa rindu yang mendalam kepada Allah. Dan Allah akan membalas dengan kehangatan rindu dan ridha-Nya  yang tiada bandingannya." dikutip dari halaman sampul belakang buku.

....

Buku ini kubaca Bulan Mei lalu. Saat aku membacanya aku nggak ngeh kalau ini novel dwilogi yang artinya akan bersambung pada novel selanjutnya. Sampai di akhir, habis nangis-nangis, habis selesai klimaks, baru merasa ada yang mengganjal. Ada beberapa pertanyaan yang muncul dan belum disuguhkan jawabannya. Aku pun kemudian sadar kalau masih ada lanjutannya.

Dari bulan itu, sampai pada sekarang saat aku menulis cerita ini, aku masih berusaha mencari tau apakah sudah terbit buku keduanya atau belum. Aku belum mendapat kabar terbitnya buku kedua tapi aku bahagia karena menemukan sesuatu disana. Aku menemukan link musikalisasi puisi dari novel ini. Aku numpang linknya disini ya, haha. 

Sudah liat musikalisasinya? Baguskan

Aku jadi pengen nyanyi. "Aku merindu.. kuyakin kau tau.. tanpa batas waktu.." Lagu di sinetron kesukaan, hehe. 

Mau lanjutin cerita isi novel. Yang membuatku dag dig dug di novel kembara rindu ini adalah saat seseorang fokus dengan niat mulianya, yaitu menghafal Al-Qur'an. 

Terima kasih Kang Abik sudah mengajakku untuk merindu dengan suasana pesantren, merindu berjuang mendekati kalam-Nya, dan banyak lagi. 

Semoga dengan baca sedikit cerita tentang novel ini, atau membaca novelnya langsung, kita sadar bahwa memang bukan dunia tujuan kita. Kita sedang mengembara. Semoga selalu penuh rindu dan cinta, semoga diridhai-Nya

Wallaahua'lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar