Jumat, 30 Juni 2017

Sowan 1438H

Rasanya masih kangen, apa nulisnya kemarin kurang panjang ya? Hehe..
Kangen rumah. "yang namanya rumah itu tempat kamu kembali, ya kalau kangen balik lagi gak papa" kata seorang teman. Hmbb... Aku merasakan kangen rumah itu.
******
Hari raya Idul Fitri memberikan alasan dan dukungan buat kami sejenak kembali berkunjung ke rumah tersebut. Sejenak kami meminta maaf kepada ahlul bait,  meminta maaf tentang kami penghuni yang banyak kekurangan. Selain itu, kami sejenak bertegur sapa dengan sesama para mantan penghuni rumah serta bertegur sapa dengan tempat yang menjadi kenangan. Sebagian dari kami duduk bersengkrama di ayunan, duduk di samping dapur, mengunjungi mushola dan tak lupa selfie,  wkwkwk.

Sudah bukan anak-anak yang akan dituturi setiap hari. Kami sudah lepas,  hidup sudah berada di tangan masing-masing. Namun, diri ini masih perlu,  masih rindu dengan pesan para sesepuh.
Dulu, hampir setiap pekan,  bahkan setiap ada kejadian yang menyimpang pesan itu langsung datang. Namun sekarang berbeda. Pesan itu perlu dijemput,  perlu dicari.
Hari ini, kami alhamdulillah menemui pesan tersebut. Alhamdulillah hari ini kami sowan bareng dan mendapat oleh-oleh pesan tersebut.
Pesan Ibuk ndalem (ibu pengasuh):
1. Pesan untuk menjaga sholat. Sholat lah tepat waktu, sholatlah sesuai dengan apa yang diajarkan dahulu. Sholat seperti yang diajarkab orang tua akan memberikan kesinergisan,  ikatan,  antara anak dan orang tua.
2. Berdoa kepada kedua orang tua. Lakukanlah setiap hari,  meski beliau masih hidup tetap selalu kirim doa. Semoga orang tua kita bisa mendidik kita sampai kita selesai, kita selesai belajar,  bekerja dan juga selesai berumah tangga. Selain itu,  tentang doa,  doakanlah juga guru gurumu.
3. Menuntut ilmu. Teruslah menuntut ilmu dengan fokus benar benar mendalami ilmu tersebut. Jangan sampai kamu tergoda dengan sesuatu maupun seseorang. Jangan kamu tergoda dengan barang mewah,  dengan gengsi,  dan sejenisnya. Cantik itu dari hati. Ketika hatinya baik,  semua akan keluar dengan baik.
4. Semoga kalian mendapat jodoh yang baik dunia akhirat.

Aamiin..

Berlanjut ke pesan kedua,  dari Abah podok sebelah yang juga menjadi pengajar di pondok kami.
Beliau berpesan tentang akidah.
"Al muhafadhatu 'ala qadimis sholih wal ahdhu bi jadiidil ashlah" (Imam Syafi'i)
Menjaga tradisi lama dan menyerap tradisi baru yang baik.
Ahlu sunnah wa jama'ah,  jangan sampai jama'ahnya hilang.
Kemudian, ketika kamu bingung, bertanyalah. Kembalilah pada pondokmu, bertanyalah.

*********

Pesan tersebut begitu menyentuh,  yang cocok dengan kehidupan jaman sekarang. Beliau-beliau memang seorang yang "ngalim", selain itu beliau beliau memiliki pengalaman bertahun tahun dalam mengurusi rumah besar ini.
Ada asap karena ada api kan? Pesan beliau beliau ini muncul juga akibat dari seseorang yang sudah merasakan, seseorang yang terbelokkan sehingga mendapati atmosfer seperti itu. Untuk itu,  jangan sampai kita menjadi orang berikutnya yang ikut ikut ke arah itu. Astagfirullah.. Kami malu sebagai temannya,  kami merasa sangat bersalah tidak bisa menasehati teman yang seperti itu. Dia seolah ilah baik, tenang,  sukses,  tapi ternyata... Naudzubillah,  sekarang nggak bisa ya lihat orang cukup dari luarnya,  memang kita harus melihat hatinya. Sebagai teman hendaknya kita saling mengajak ke kebaikan,  saling menarik jika teman kita "tercantol" pada hal yang salah, mengingat sekarang banyak "cantolan-cantolan" kehidupan.

Wallahua'lam bisshowab..
Kediri, 30 Juni 2017
6 Ramadhan 1438H
#Alumni putri & putra



Tidak ada komentar:

Posting Komentar